Laman

Minggu, 03 Februari 2013

Habibie, Heboh Kapal Perang Jerman, dan Beredel

Share on :
alljackblogg.blogspot.com, Manado - Cover story majalah Tempo 7 Juni 1994
benar-benar membuat merah telinga penguasa. »Tak sampai sebulan, orang
dalam pusaran kekuasaan melaporkan bahwa Goenawan Mohammad sebagai
orang paling berbahaya di Indonesia,” begitu Janet Steel menulis dalam buku
Wars Within. Majalah Tempo, tabloid DeTik, dan majalah Editor diberedel oleh
Menteri Penerangan Harmoko. Goenawan kala itu merupakan Pemimpin Redaksi
Tempo.

Media-media itu mengkritik pembelian 39 kapal perang bekas dari Jerman Timur
oleh pemerintahan Soeharto. Kabar itu berfokus pada harga pembelian yang diperdebatkan
oleh Menteri Riset dan Teknologi B.J. Habibie dan Menteri Keuangan Marie Muhammad.
Utamanya, besaran harga dari US$ 12,7 juta menjadi US$ 1,1 miliar. Sepekan sebelumnya,
majalah Tempo mengungkapkan pembengkakan harga kapal bekas sebesar 62 kali lipat.

Pada 9 Juni 1994, dua hari setelah pemberitaan tersebut, ketika meresmikan pembangunan
Pangkalan Utama Angkatan Laut di Teluk Ratai, Lampung, Soeharto marah besar. Dia
menegaskan keberpihakannya kepada ABRI. Soeharto menghujat pers. Dia memerintahkan
supaya menindak tegas media yang »mengadu domba”.

Dari sinilah, Menteri Penerangan Harmoko memberedel ketiga media tadi. »Tanpa alasan
eksplisit atas pecabutan SIUPP atau izin terbit majalah, dengan hanya menyebut bahwa
Tempo telah mengganggu stabilitas nasional dan gagal menjaga pers Pancasila,” tulis Janet Steel.

Mengenai pemberedelan ini, Tempo edisi 19 Oktober 1998 memuat pernyataan Harmoko.
»Eee, wah.. kok saya lupa, ya. Sudahlah, biarkan itu semua berlalu.”

Kepada Tempo, Habibie enggan bicara politik, termasuk masa lalunya di era Orde Baru.

WANTO
Share on :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima Kasih Telah Membaca Post ini..
Jangan Lupa Untuk Meninggalkan Komentarnya yah ツ