Laman

Senin, 15 April 2013

Cerpen Marsha Dan Rafli (RaSha): Mungkin Ini Takdir | Part 3

Share on :
Cerpen Marsha Dan Rafli (RaSha): Mungkin Ini Takdir | Part 3
Rafli berjalan menuju parkiran tempat ia memarkir Caviga Merah miliknya. Namun langkahnya terhenti ketika seorang gadis memanggil namanya. Ia mengenali suara itu. karna ini bukan yang pertama kalinya gadis itu menemui
Rafli sepulang sekolah. Mungkin ini sudah yang ke lima kalinya. Atau mungkin
lebih.

Mau tak mau Rafli membalikan tubuhnya. Ia mendapati Marsha sudah berdiri di belakangnya dengan senyum lebar di wajahnya. Rafli hanya mengangkat sebelah alisnya seakan bertanya ‘mau apa lagi lo’.

“hai ka. Mm.. gini. Mm.. gimana yak..” terlihat jelas kegugupan dari wajah Marsha. Rafli benar benar sudah merasa jengkel dengan gadis satu ini. Ia membalikan tubuhnya dan berjalan pergi ke parkiran tanpa menghiraukan Marsha

Marsha menysul Rafli sambil memanggil – manggil namanya. Namun Rafli tak menghiraukannya. Tapi Marsha tak merasa putus asa sedikit pun, ia terus memanggil – manggil nama Rafli.

“ka.. ka Rafli.. ka Rafli…”panggil Marsha. Rafli berbalik ke arah Marsha.

“mau ngomong apa lo?!” Rafli setengah membentak

“itu.. mm.. jadi gini..”

“udahlah! Males gue berurusan ama orang kayak elo !!” bentak Rafli. lalu ia berbalik dan tiba tiba saja langkahnya terhenti ketika..

“gue suka sama elo ka..” ucap Marsha lantang. Rafli menghentikan langkahnya. Namun tetap membelakangi Marsha. Ia hanya diam mematung. Tapi sesaat kemudian ia tersadar. lalu Rafli berjalan pergi. Meninggalkan Marsha.. sendiri..

Marsha berdiri mematung. Ia sendiri tak bisa mengontrol perkataan yang terlontar dengan sendirinya dari mulutnya. Ia hanya bisa merutuki dirinya sendiri atas perkataan bodoh yang ia katakana tanpa bias ia
cegah. Kata kata itu terucap begitu saja saat Rafli akan meninggalkannya. Seakan
ia tak mau di tinggalkan olehnya.. oleh Rafli…

*** Rafli's Home ***

Rafli membanting ranselnya di tempat tidur. Lalu ia duduk di tepi tempat tidurnya masih dengan seragam yang menempel di tubuhnya. Ia mengacak – ngacak sendiri rambutnya.

“aarggh… maksud tuh cewek apaan sih !! seenaknya aja ngomong suka ama gue ! emang dia kira dia siapa? Berani beraninya ngomong kayak gitu ama gue.. aarrgh sialan..”ucap Rafli setengah berteriak. Rafli mengacak – acak
rambutnya lalu menghempaskan tubuhnya.

“kenapa dia harus suka ama gue? Kenapa harus dia? Kenapa juga dia itu harus suka ama gue? Kenapa harus cewek yang gue cintai ngomong suka ama gue? Kenapa harus gue?.. gue gak pantes buat elo Sha.”lirih Rafli

Rafli sudah sejak lama memiliki perasaan terhadap Marsha. Semenjak gadis itu masuk ke sekolah yang sama dengan Rafli. bahkan ia mengetahui segala sesuatu tentang Marsha. Namun perasaan itu harus di buangnya jauh - jauh
saat ia sadar bahwa dirinya tak mampu membuat gadis yang di cintainya itu
bahagia. Hanya air mata dan kesedihan yang akan ia berikan. Bukan kebahagiaan.

---------------------------------------------------------------------------------------------------

Like + Comment yah :)

NEXT:
Mungkin Ini Takdir Part 4:
Share on :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima Kasih Telah Membaca Post ini..
Jangan Lupa Untuk Meninggalkan Komentarnya yah ツ